Syiar adalah tindakan atau upaya untuk menyampaikan dan memperkenalkan berbagai hal dalam Islam. Misalnya bisa melalui tausiyah, dakwah dll. Nah, di antara hiruk pikuk kampanye pilpres dan hingar bingar piala dunia, ada nggak sih syiar Islam?
Ya, mungkin ada. Kalau di antara pendukung capres itu misalnya dari partai (yang ngakunya) Islam sih palingan syiarnya kayak bawa-bawa label Islam. Misalnya, mereka teriak “Allahu Akbar 3x” pas lagi kampanye, udah gitu teriaknya di bawah terik matahari, panas-panasan, tapi pada semangat. Duh, semangat sih semangat tapi teriakannya itu loh. Bacaan takbir kok pas kampanye sih? Apalagi kampanyenya buat pilpres, buat melanggengkan demokrasi. Pokoknya kampanye atau pendukung capres yang nggak nerapin syariat Islam deh. Bukannya nuntut biar diterapin syariat islam. Nah, ini baru klop kalau takbir dikumandangkan.
Ohya, bagi kamu yang udah nonton debatnya pilpres beberapa hari yang lalu. Atau bagi yang belum nonton, silahkan nonton di youtube. Hehe. Nah, antara dua capres itu ada nggak sih yang berani mau nerapin syariat Islam di negara ini? Mmm… yang udah nonton pasti pada tahu. Jawabannya, nggak ada. Baik si capres no.urut 1 atau 2, dua-duanya nggak ada yang berani nerapin syariat Islam. Padahal kan dua-duanya ngakunya Muslim. Iya kan? Malah dalam debat itu isinya cuma mengagung-angungkan demokrasi. Demokrasi yang katanya cita-cita lah. Tujuan negara lah dll.
Pas kampanye pun sebenernya itu cuma janji-janji doang. Belum tentu pas udah kepilih janjinya dipenuhi. Malah lebih parah kalau sampe lupa sama janjinya yang katanya mau memakmurkan rakyat, membasmi kemiskinan, menghukum para koruptor dll. Itu cuma omong kosong. Udah terbukti kok dengan yang sebelum-sebelumnya. Nah, kalau sampe kayak gini lagi, tinggal rakyat deh yang gusar. Galau. Mikirin gimana masa depannya, kebahagiaan yang nggak kunjung dirasain. Bahkan mungkin buat mimpi atau ngebayanginnya aja udah takut dan khawatir karena bisa jadi nggak akan bisa dirasain. Ya, memang inilah ironi negeri demokrasi. Istilahnya kalau di luar mah bagus tapi di dalamnya beuh bahasa kasarnya ‘busuk dan mengerikan’. Jadinya cuma cashing nya aja gitu.
Lalu gimana nih dengan Piala Dunia, apa ada syiar Islamnya juga? Mmm… kasih tahu nggak ya? Oke, bagi para pecinta sepak bola, Piala Dunia 2014 mungkin moment untuk bergembira karena bisa nyaksiin laga tim-tim terbaik. Makin menarik lagi, Piala Dunia 2014 ternyata dilaksanakan di Brazil yang merupakan produsen ribuan pemain dunia dengan berbagai keahliannya. Selain ajang Piala Dunia FIFA, Brazil atau yang dikenal sebagai Negeri Samba juga akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2016.
Tapi ada ngga sih syiar Islamnya di situ? kayaknya di Piala Dunia mah nggak ada deh. Ya, walaupun negeri Muslim kayak Al-Jazair ikutan. Orang Islam emang banyak di sana, sama seperti di negeri kita. Tapi ya nggak semua orang Islam di sana bener-bener Islami. Coba deh lihat gimana sih kelakuan orang-orang waktu ada di stadion pertandingan sepak bola? Gimana coba? Udah ikhtilat (campur baur) antara laki-laki sama perempuan, ada yang buka aurat dan beragam kemaksiatan lainnya.
Belum lagi Piala Dunia kali ini juga bertepatan loh dengan puasa Ramadhan. Nah itu gimana nasib para pemain yang Muslim ya? Kan lagi puasa. Syukur kalau kuat alias bisa puasa penuh. Tapi kalau kasusnya justru dia malah buka puasa lebih awal atau bahkan nggak puasa sama sekali gimana? Haduh ini mah udah nggak bener. Apalagi Brazil itu kan temperatur dan kelembaban tergolong tinggi. Ini bahaya! Kalau sampe melalaikan kewajiban berpuasa. Padahal kan di bulan Ramadhan itu justru waktu yang pas untuk syiar Islam. Malah marak banget. Kenapa ngga kita yang mensyiarkan Islam dari pada nonton sepak bola atau sibuk ngurusin pilpres?